Cari Blog Ini

Jumat, 27 Agustus 2021

Cara menghindari bahaya listrik

Cara menghindari bahaya listrik perlu Anda ketahui untuk mengurangi risiko yang bisa mengancam jiwa. Beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya menjaga peralatan listrik tetap kering hingga menyerahkan perbaikan listrik pada ahlinya.

Cara menghindari bahaya listrik perlu Anda ketahui untuk mengurangi risiko-risiko yang bisa mengancam jiwa. Bahaya listrik yang tidak terlindungi dapat menyebabkan seseorang tersengat listrik (kesetrum) hingga terjadinya kebakaran.
Kondisi tersengat listrik adalah saat tubuh Anda menjadi bagian dari sirkuit atau rangkaian listrik. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan masalah kesehatan. Semakin besar dan lama sengatan berlangsung, semakin tinggi juga risikonya.Bentuk-bentuk risiko ini mulai dari rasa terkejut ringan, kejutan menyakitkan, henti napas, kontraksi otot, kerusakan saraf, luka bakar berat, gangguan irama jantung, henti jantung, hingga kematian.


Cara menghindari bahaya listrik

Berikut adalah sembilan cara menghindari bahaya listrik supaya tidak menimbulkan risiko kesetrum atau kebakaran.

1. Jaga peralatan listrik agar tetap kering
Air merupakan konduktor listrik yang sangat kuat. Kombinasi air dan listrik dapat menyebabkan terjadinya sengatan listrik yang mematikan. Oleh karena itu, selalu jauhkan berbagai peralatan listrik dari air.Pastikan tangan, tubuh, dan peralatan listrik Anda kering saat hendak digunakan. Jika ada peralatan listrik yang terjatuh ke dalam air, matikan terlebih dahulu catu daya di panel listrik sebelum mencabut atau mengambil barang tersebut.

2. Pastikan penyebab gangguan listrik di rumah
Apabila Anda sering mengalami aliran listrik terputus karena korsleting atau kelebihan beban, segeralah atasi masalah tersebut. Jika dibiarkan, hal ini berpotensi menyebabkan bahaya yang lebih besar. Biasanya, penyebab gangguan arus terus-menerus mengalami pemutusan adalah:
- Terdapat kerusakan pada peralatan elektronik
- Kabel sudah tua dan mengalami kerusakan
- Kerusakan pada sekring atau sirkuit pemutus tersebut.

3. Serahkan perbaikan listrik pada ahlinya
Cara menghindari bahaya listrik selanjutnya adalah dengan menyerahkan masalah kelistrikan pada ahlinya. Jangan coba mengotak-atik sendiri instalasi listrik di rumah Anda jika Anda tidak memiliki keahlian yang diperlukan.Kesalahan dalam instalasi listrik dapat menyebabkan risiko tersengat dan kebakaran. Sebaiknya serahkan inspeksi dan perbaikan sistem kelistrikan pada ahlinya sehingga Anda dan keluarga dapat terhindar dari bahaya korsleting listrik.

4. Pasang jenis bohlam yang tepat
Tahukah Anda kalau memilih watt bohlam yang tepat termasuk cara menghindari bahaya listrik? Bohlam dengan watt lebih besar dari kapasitas maksimum lampu dapat membebani kabel. Kondisi ini berisiko menyebabkan panas berlebih, risiko korsleting, dan kebakaran. Selain itu, pastikan bohlam terpasang dengan benar.

5. Pastikan keamanan outlet listrik (stopkontak)
Ada kalanya rasa penasaran membuat anak iseng menyentuh lubang stopkontak. Hal ini bisa menyebabkan anak terkena sengatan. Salah satu cara menghindari bahaya listrik bagi anak-anak adalah dengan memasang penutup stopkontak.

6. Tangani stopkontak dengan benar
Anda juga perlu memerika stopkontak di sekitar rumah sebagai cara menghindari bahaya listrik. Berikut adalah aspek-aspek yang perlu diperiksa:
- Jangan sampai stopkontak longgar karena dapat menyebabkan guncangan yang memancing korsleting penyebab kebakaran.
- Jangan membebani stopkontak terlalu banyak dengan beberapa cabang, adaptor, dan steker.
- Jangan mematahkan steker tiga kaki untuk menancapkannya pada soket dua lubang. Gantilah soket dengan jenis colokan tiga lubang yang sesuai dengan steker peralatan elektronik.

Saat hendak mencabut steker, pegang stopkontak dan steker dengan kuat ketimbang kabelnya. Hal ini dilakukan supaya kabel tidak putus atau sobek sehingga meningkatkan risiko korsleting.

7. Berhati-hati saat menggunakan kabel listrik
Kabel listrik termasuk bagian peralatan listrik yang harus mendapatkan perhatian secara berkala untuk memastikan kabel tidak robek atau rusak. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai kabel listrik:
- Gunakan kabel ekstensi untuk jangka waktu sementara atau saat keadaan mendesak saja.
- Buang semua kabel dan colokan yang sudah aus atau robek.
- Hati-hati memasang kabel di tempat yang dilalui banyak orang.
- Saat hendak mencabut kabel daya dari soket, tarik bagian steker colokannya, bukan kabelnya.
8. Perlindungan terhadap lonjakan listrik
Lonjakan listrik dapat terjadi pada saat peralatan listrik mengalami panas berlebih. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan elektronik hingga kebakaran.Cara menghindari bahaya listrik yang mengalami lonjakan dapat dilakukan dengan mematikan peralatan eletronik yang tidak digunakan. Anda juga dapat menggunakan stabilizer listrik untuk melindungi peralatan elektronik dari konsleting akibat tegangan yang tidak stabil.

9. Gunakan alat pengaman kebocoran arus listrik Ground Fault Circuit Interupter (GCFI) adalah alat pencegah kebocoran arus lisrik. Perangkat ini akan segera mematikan daya jika mendeteksi adanya ketidaksesuaian arus listrik. Sehingga, risiko tersengat listrik atau korsleting bisa dicegah.Jika Anda atau orang terdekat mengalami sengatan listrik yang kuat, segera hubungi layanan gawat darurat supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat

Menurut survey, 53 persen kebakaran yang terjadi di perumahan disebabkan kabel listrik. Mulai dari percikan api yang besar, hingga tanda-tanda korsleting yang tersembunyi di balik peralatan listrik. Berikut adalah lima bahaya listrik di rumah yang sering tak kita sadari.

1. Kabel yang longgar dan terkelupas.
Mungkin kita pernah menjumpai kabel yang sambungannya sudah longgar, atau bahkan sudah terkelupas hingga bagian inti kabel tersebut sudah terlihat. Kalau menemukan hal seperti ini, sebaiknya langsung ganti kabel dengan yang baru. Karena keadaan itu bisa menyebabkan kebakaran atau seseorang kesetrum.

2. PermasalahanGFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
GFCI adalah semacam circuit breaker (pemutus arus) pada stop kontak listrik, untuk melindungi pemakai alat listrik dari bahaya kesetrum arus yang bocor. Biasanya kita gunakan di dapur atau kamar mandi. Namun, terkadang kita tak sadar kalau GFCI sudah usang dan tak berfungsi dengan baik. Kalau begitu sebaiknya diganti saja dengan yang baru.

3. Kipas angin di langit-langit
Permasalahan yang sering terjadi, kipas angin ini tampak bergoyang-goyang saat dinyalakan. Bisa jadi karena blade-nya melengkung atau longgar. Sebaiknya segera perbaiki masalah tersebut.

4. Menggunakan lampu yang tidak sesuai
Menggunakan lampu dengan watt yang melebihi batas yang bisa diterima sebuah tempat lampu, dapat menyebabkan bahaya kebakaran. Jadi pastikan semua lampu yang digunakan sesuai dengan spesifikasi perangkat listrik kita.

5. Stop kontak panas
Jika stop kontak terasa hangat saat disentuh, mungkin memiliki kelebihan beban listrik pada unit tersebut. Jadi periksalah setiap stop kontak yang ada di rumah, sebaiknya jangan ada yang terasa hangat. 

Tips untuk Anda. Jika sampai muncul api yang bersumber dari listrik, jangan gunakan air untuk memadamannya. Karena hal itu hanya akan memperburuk keadaan. Sebaiknya, gunakan alat pemadam yang dirancang untuk kebakaran listrik atau meminta bantuan pemadam kebakaran.

untuk menambah wawasan perhatikan video berikut



TUGAS
Mengerjakan Penilaian Harian  Buku PR Tema 2 Sub tema 2 halaman 50 - 51







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI : Jumat, 3 September 2021

Kegiatan 1 Anak hebat, dalam teks wawancara  pastinya harus ada pertanyaan yang diajukan oleh  pewawancara atau penanya. Nah, bagaimana cara...