Cari Blog Ini

Jumat, 30 Juli 2021

RUMAH ADAT DI INDONESIA

Rumah adat Indonesia sangat beragam mengingat bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku dan budaya. Tidak heran apabila ternyata Indonesia pun punya banyak sekali jenis rumah adat sesuai dengan daerahnya. Jika dihitung berdasarkan jumlah provinsi, setidaknya ada 34 jenis rumah adat. Tapi, setiap provinsi pun bahkan punya rumah adat lebih dari satu.
Rumah adat atau rumah tradisional merupakan rumah yang dibangun berdasarkan salah satu unsur kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat. Rumah adat biasanya dibangun dengan corak atau gaya bangunan yang sesuai dengan arti kebudayaan setempat. Biasanya rumah ini dibangun dengan arsitektur yang sama persis dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan sedikit pun. Rumah ini merupakan lambang dari mcara hidup, kegiatan ekonomi, dan budaya sosial dari suatu masyarakat. Bisa dikatakan, rumah adat adalah salah satu representasi budaya paling tinggi dalam sebuah komunitas masyarakat.
Namun seiring berkembangnya waktu, rumah adat dijadikan inspirasi bagi masyarakat untuk menerapkannya pada hunian modern saat ini. Mulai dari model mbangunan hingga material yang digunakan untuk membangunnya. Tak hanya itu, msetiap rumah adat indonesia memiliki unsur-unsur nilai losos yang baik untuk diterapkan pada bangunan rumah
1. Rumah Adat Aceh: Krong Bade

Rumah adat Aceh ini memiliki kombinasi warna yang elegan dengan sentuhan ornamen pada kayu.
(Foto: Instagram/propan_sayembara)


Orang Aceh memiliki citarasa seni yang sangat baik. Salah satunya terlihat pada rumah khas Krong Bade. Rumah panggung dengan satu tangga di depan ini memiliki perpaduan warna yang cantik. Rumah Krong Bade biasa dikenal juga dengan nama rumoh Aceh.Rumah adat ini jadi salah satu budaya Indonesia yang hampir punah.
Rumah adat ini punya tangga di bagian depan rumah dan tingginya berada beberapa meter dari tanah. Jumlah anak tangga rumah adat Krong Bade biasanya berjumlah ganjil. Bahan dasar pembangunan rumahnya adalah kayu, dengan banyak ukiran di dinding rumah. Atap rumahnya terbuat dari daun rumbia dan bentuknya persegi panjang, memanjang dari timur ke barat.


2. Rumah Adat Sumatera Utara: Bolon

Rumah adat Batak ini disebut bolon dan dilengkapi tangga yang jumlahnya ganjil.
(Foto: Instagram/hidupbatakcomm)


Bolon merupakan rumah khas Suku Batak di Sumatera Utara. Di Sumatera Utara sendiri Bolon terdiri dari beberapa jenis seperti Bolon Simalungun, Bolon Pakpak, Bolon Angkota, Bolon Karo, dan lainnya.
Dengan bentuk rumah panggung persegi panjang, rumah Bolon biasanya dilengkapi tiang penyangga setinggi 1,75 meter. Untuk masuk ke rumah, penghuni atau tamu harus naik tangga yang jumlahnya selalu ganjil. Ciri khas rumah adat ini adalah bentuknya panggung, terdiri dari beberapa tiang penyangga bergaris tengah. Dinding rumahnya dihiasi dengan ornamen khas Simalungun dengan warna merah, putih, dan hitam. Hiasan ornamen ini adalah lambang akan pandangan kosmologis dan loso budaya suku Batak.


3. Rumah Adat Sumatera Barat: Rumah Gadang


Sampai hari ini, Rumah Gadang khas Sumatera Barat masih banyak ditemui di provins ini. Rumah Gadang atau rumah godang adalah rumah adat Minangkabau. Ornamen rumah ini juga banyak ditemui di seluruh Indonesia, khususnya di rumah makan Padang.
Rumah adat ini punya bentuk puncak atap yang runcing, menyerupai tanduk kerbau. Dulunya atap ini dibuat dari bahan ijuk dan bisa bertahan sampai puluhan tahun. Tetapi belakangan, atap rumah banyak berganti dengan seng. Rumahnya dibangun dengan bentuk empat persegi panjang, dibagi atas 2 bagian yakni depan dan belakang. Bagian depan biasanya penuh dengan ukiran ornamen bermotif akar, bunga, dan daun. Sedangkan bagian luar belakang dilapisi belahan bambu.


4. Rumah Adat Riau: Selaso Jatuh Kembar
Rumah adat Riau ini merupakan rumah panggung dengan dua selasar. (Foto: Instagram/propan_sayembara)


Riau memiliki beberapa jenis rumah adat, salah satunya adalah Selaso Jatuh Kembar yang paling terkenal. Nama ini diadopsi dari bentuk bangunan yang memiliki dua selasar. Selasar rumah panggung ini memiliki posisi lebih rendah dibanding ruang tengah dan biasanya dijadikan tempat musyawarah.
Rumah adat ini memiliki ciri khas yakni berbentuk rumah panggung atau memiliki kolong. Di dalam rumah hanya ada sekat yang memisahkan ruang tengah dan ruang telo (tempat menyimpan makanan), tidak ada ruangan atau kamar-kamar. Bahan bangunannya terbuat dari alam, seperti atap dari daun rumbia, lalu dinding, tiang atau lantai dari kayu-kayu berkualitas baik seperti kayu meranti, kayu medang, atau kayu punak.


5. Rumah Adat Jambi: Panggung Kajang Leko
Rumah adat Jambi memiliki pemetaan ruang yang detail. (Foto: romadecade.org)


Perpaduan warna kuning dan merah di rumah adat Jambi ini membuat penampilannya terlihat cantik. Salah satu hal menarik dari rumah ini adalah pemetaan rumah yang terdiri dari delapan ruang. Konsep pembagian ruang ini bisa diterapkan juga dalam rumah masa kini. Ruang serambi dalam, yang terdiri dari ruang tiru orangtua dan kamar tidur anak gadis, dan ruang makan, disebut ruang balik menahan.
Bagian atapnya dinamai “Gajah Mabuk”, sesuai dengan nama pembuat desainnya. Bentuknya seperti perahu dengan ujung atas yang melengkung. Sementara bagian langit-langit dibuat dari tebar layar atau semacam plafon yang memisahkan ruang loteng dengan ruang di bawahnya. Ruang loteng ini digunakan sebagai ruang penyimpanan.


6. Rumah Adat Sumatera Selatan: Limas
Dari namanya saja kita sudah tahu pasti bahwa rumah ini pasti berbentuk limas. Bangunan rumah adat ini punya lantai yang bertingkat-tingkat yang merepresentasikan loso budaya masyarakat setempat, biasa disebut bengkilas.Dari jauh, rumah ini nampak seperti rumah panggung dengan tiangtiang tertancap ke tanah.
Rumah adat limas yang punya banyak tingkat, menonjolkan loso budaya masyarakat Sriwijaya.
(Foto: https://bobo.grid.id/)

Rumah adat ini punya luas mulai dari 400 - 1000 m2 dan biasanya digunakan untuk hajatan atau acara adat. Rangka rumah adat terbuat dari kayu seru yang cukup langka. Bahan material untuk membuat dinding, lantai, dan pintunya menggunakan kayu tembesu. Sedangkan untuk tiang rumah menggunakan kayu unglen yang tahan air.

7. Rumah Adat Banten: Badui/Baduy
Rumah adat Badui/Baduy yang sering disebut dengan Julang Ngapak.
(Foto: https://www.romadecade.org)


Rumah adat dari provinsi Banten ini dimiliki oleh suku Badui, kelompok etnis masyarakat adat suku di Banten. Bentuk rumahnya sering disebut juga dengan Julang Ngapak dan gaya bangunannya seperti rumah panggung.
Bagian atap terdiri dari daun yang disebut sulah nyandadan bagian bilik rumah dan pintu dibuat dari anyaman bambu yang disusun secara vertikal, dikenal dengan nama sarigsig.Selain itu, rumah adat Baduy dibagi dalam 3 bagian, yakni sosoro(depan), tepas(tengah), dan imah(belakang).
- Bagian sosoro digunakan untuk menerima tamu
- Ruang tepas Untuk tempat makan atau ruang tidur anak-anak
- imah (bagian inti rumah) fungsi khusus sebagai dapur dan kamar tidur utama.


8. Rumah Adat Betawi: Kebaya
Rumah adat Betawi dapat mudah ditemukan di kawasan Setu Babakan, Jakarta.
(Foto: Kabarinews.com)


Rumah adat betawi memiliki nama Kebaya. Disebut sebagai rumah kebaya karena bentuk atapnya yang mirip pelana yang dilipat dan jika dilihat dari samping, lipatan-lipatan itu mirip dengan lipatan kebaya. Sampai sekarang, ornamen rumah tradisional dari Betawi ini masih sering dipakai, yaitu bagian lis ukiran di bawah genteng. Pemasangan lis khas Betawi tersebut adalah cara paling mudah untuk menunjukkan ciri khas rumah tradisional Jakarta. Atap rumahnya terbuat dari genteng atau atep (daun kirai yang dianyam), dinding depan dengan kayu gowok/kayu nangka, dinding rumah lainnya dengan anyaman bambu, dan pondasi yang digunakan adalah batu kali.


9. Rumah Adat Jawa Barat: Rumah Sunda
Rumah adat Sunda ini mengandalkan kayu di beberapa sudut
yang mudah ditemukan di tanah Pasundan. (Foto: romadecade.org)


Masyarakat Sunda memiliki rumah tradisional unik yaitu rumah panggung tapi dengan tangga yang pendek, berbeda dengan rumah panggung di Sumatera atau Kalimantan. Rumah Sunda di masing-masing daerah memiliki ciri khas berbeda yang terletak pada atapnya. Jenis atapnya antara lain: jolopong, badak heuay, perahu kemurep, pongpok, jublek, apit gunting, dan lainnya.
Sebagian besar rumah adat Sunda mengambil bentuk dasar struktur atap pelana atau atap gaya kampung yang dibangun di atas panggung pendek. Rumahnya terbuat dari bahan-bahan dedaunan seperti ijuk, dedaunan palem, atau serat aren hitam. Daun-daun ini akan menutupi kerangka kayu dan balok. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu.


10. Rumah Adat Jawa Tengah: Joglo
Rumah Joglo Jawa
( http://dewikadjar.wordpress.com/2008/04/23/rumah-joglo/rumah-joglo_02/)

Joglo adalah rumah tradisional masyarakat Jawa atau daerah lain di Indonesia yang terdiri atas 4 tiang utama. Rumah tradisional Jawa terbagi menjadi dua bagian, yakni rumah induk dan rumah tambahan.Rumah induk terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
  • Pendapa/Pendopo. Bagian ini terletak di depan rumah. Biasanya digunakan untuk aktivitas formal, seperti pertemuan, tempat pagelaran seni wayang kulit dan tari-tarian, serta upacara adat. Ruang ini menunjukkan sikap akrab dan terbuka, meskipun begitu Pendopo sering kali dibuat megah dan berwibawa.
  • Pringgitan. Bagian ini terletak antara pendapa dan rumah dalam (omah njero). Selain digunakan untuk jalan masuk, lorong juga kerap digunakan sebagai tempat pertunjukan wayang kulit. Bentuk dari pringitan seperti serambi berbentuk tiga persegi dan menghadap ke arah pendopo.
  • Emperan. Ini adalah penghubung antara pringitan dan umah njero. Bisa juga dikatakan sebagai teras depan karena lebarnya sekitar 2 meter. Emperan digunakan untuk menerima tamu, tempat bersantai, dan kegiatan publik lainnya. Pada emperan biasanya terdapat sepasang kursi kayu dan meja.
  • Omah dalem. Bagian ini sering pula disebut omah mburi, dalem ageng, atau omah saja. Kadang disebut juga sebagai omah-mburi, dalem ageng atau omah. Kata omah dalam masyarakat Jawa juga digunakan sebagai istilah yang mencakup arti kedomestikan, yaitu sebagai sebuah unit tempat tinggal.
  • Senthong-kiwa. Berada di sebelah kanan dan terdiri dari beberapa ruangan. Ada yang berfungsi sebagai kamar tidur, gudang, tempat menyimpan persediaan makanan, dan lain sebagainya.
  • Senthong tengah. Bagian ini terletak ditengah bagian dalam. Sering juga disebut pedaringan, boma, atau krobongan. Sesuai dengan letaknya yang berada jauh di dalam rumah, bagian ini berfungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti harta keluarga atau pusaka semacam keris, dan lain sebagainya
  • Senthong-tengen. Bagian ini sama seperti Senthong kiwa, baik fungsinya maupun pembagian ruangannya.
  • Gandhok. Merupakan bangunan tambahan yang letaknya mengitari sisi belakang dan samping bangunan inti.
11. Rumah Adat Jawa Timur: Joglo Situbondo
Rumah adat Situbondo, Jawa Timur. (foto: https://budayajawa.id)

Rumah adat ini berbeda dengan rumah adat Joglo di Jawa Tengah, meskipun ada sedikit kemiripan. Rumah adat jawa timur berbentuk limasan atau dara gepak. Sesuai namanya, rumah adat ini banyak ditemukan di daerah Situbondo, Jawa Timur.
Umumnya, bahan bangunan rumah adat ini adalah kayu jati murni. Hal ini dipercayai karena kayu jati punya kekuatan besar dan daya tahan cukup lama. Pintu utama punya hiasan-hiasan di atasnya yang biasa disebut dengan makara atau seluru gelung.Makara biasa digunakan sebagai gerbang masuk sebelum ke ruang utama. Hiasan di makaraini punya fungsi sebagai tolak bala juga untuk memberi keindahan. Ukiran-ukiran lain pun menghiasi rumah, berfungsi sebagai penangkal musibah.


12. Rumah Adat Bali: Gapura Candi Bentar
Rumah adat Bali umumnya mengadopsi bentuk Gapura Candi Bentar ini pada
pintu masuk dan memberi kesan tradisi yang kuat. (Foto: Instagram/Balilifetour)


Jika Anda melihat rumah tradisional Bali, pasti banyak sekali Anda melihat ukiran-ukiran pahatan, patung, dan lainnya. Di samping itu pula, setiap rumah pasti selalu memiliki gapura candi sebagai gerbang masuk rumah maupun Pura. Ada banyak sekali unsur yang bisa diterapkan seperti ornamen, ukiran.

13. Rumah Adat NTB: Dalam Loka
Rumah adat Nusa Tenggara Barat ini terkenal cantik dan
sering menjadi latar belakang foto-foto pre-wedding. (Foto: Instagram/Halal_away)

Rumah adat di Nusa Tenggara Barat disebut Dalam Loka. Rumah ini digunakan oleh Suku Sumbawa, Sasak, Dompu, dan Dongu. Rumah ini dulunya hanya digunakan oleh raja dan kepala adat, bukan masyarakat biasa. Tapi kini Dalam Loka sudah boleh digunakan oleh masyarakat biasa.
Hal yang unik dari Rumah adat ini yaitu ditopang dengan 99 tiang yang melambangkan 99 sifat Allah dalam ajaran agama Islam. Area luar dilengkapi dengan dekorasi seperti kebun istana, gapura, atau tempat lonceng.

14. Rumah Adat Kalimantan Barat: Panjang
Rumah betang atau rumah panjang hampir jarang ditemukan lagi. (Foto: romadecade.org)

Rumah Adat Kalimantan Barat bernama Rumah Radakng. Sering disebut juga rumah panjang karena memiliki panjang rumah hingga 180 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 5 sampai 8 meter di atas permukaan tanah. Tiang-tiang penyangga rumahnya sangat tinggi dan tangganya lebar yang harus berjumlah ganjil. Filosofi dari rumah ini menggambarkan kebersamaan dan toleransi dari setiap anggota keluarga. Rumah Rumah Radakng bisa menampung puluhan kepala keluarga dan ratusan orang didalamnya sebagai bentuk kebersamaan.

15. Rumah Adat Kalimantan Tengah: Betang
Rumah adat Betang adalah pusat kebudayaan dan segala proses
kehidupan bagi masyarakat Dayak. (Foto: https://id.wikipedia.org)

Rumah adat kalimantan tengah atau rumah betang, dihuni oleh masyarakat Dayak terutama di daerah hulu sungai. Rumahnya berbentuk panggung, punya panjang mmencapai 30-150 meter, lebar 10-30 meter, dan tinggi tiang sekitar 3-5 meter. Arsitekturnya mirip dengan rumah adat Panjang, Kalimantan Barat.
Pada suku Dayak tertentu, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan rumah adat Betang. Seperti, hulunya harus searah dengan matahari terbit dan hilirnya ke arah matahari terbenam. Hal ini adalah simbol kerja keras dan bertahan hidup dari matahari terbit sampai terbenam.


16. Rumah Adat Toraja: Tongkonan
Rumah adat asal Toraja ini berbentuk unik dan diadopsi berbagai bangunan
di kota asalnya, seperti hotel dan kantor. (Foto: GoodnewsfromIndonesia)

Suku Toraja memiliki rumah adat yang berbentuk elegan. Lengkungan atapnya yang menjulang seperti haluan kapal menjadi ciri khasnya. Rumah ini punya arsitektur bangunan yang mirip dengan bangunan Suku Bugis.
Ciri khasnya adalah teras yang luas dan jumlah anak tangga yang ganjil. Untuk bahan bangunan, sebagian besar material rumah adat Toraja menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam. Saat ini sudah dilakukan memodikasi atap tersebut untuk bentuk bangunan yang lebih kecil. Anda yang berasal dari Toraja atau pecinta budayanya bisa mengadopsi model atap ini.

17. Rumah Adat Maluku Utara: Sasadu
Rumah adat Sasadu digunakan sebagai ruang pertemuan, tempat menerima tamu,
dan perayaan pesta adat. (Foto: https://situsbudaya.id)

Sasadu berasal dari kata Sasa - Sela - Lamo atau besar dan Tatadus - Tadus atau berlindung. Dari asal katanya, arti Sasadu bermakna berlindung di rumah besar. Bentuk rumahnya seperti rumah panggung dengan batang pohon sagu sebagai pilar dan anyaman daun sagu sebagai penutup atap rumah.
Rumah adat maluku Sasadu tidak punya pintu dan dinding penutup. Rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan bahan alam yaitu pasak kayu. Pasak kayu ini digunakan untuk memperkuat sambungan dan tali ijuk dari pengikat rangka atap. Lantainya dibangun dengan semen karena pemeliharaannya lebih mudah. Rumah ini dilengkapi juga bendera besar yang disebut panji dan bendera kecil yang disebut dayalo.

18. Rumah Adat Papua: Honai
Rumah adat Papua ini ampuh untuk menahan dinginnya suhu di pegunungan.
(Foto: romadecade.org)

Honai merupakan rumah adat Papua dengan ciri minimnya ventilasi dan pencahayaan atau tidak ada jendela. Tujuan dari pembuatan rumah yang rapat ini adalah untuk menahan dingin, karena masyarakat Papua banyak yang tinggal di daerah pegunungan. Bahan bangunan rumah ini umumnya terdiri dari kayu dan ilalang. Rumah ini tetap bisa diadopsi untuk bangunan modern melalui beberapa modikasi seperti mengganti kayu dengan tembok dan lebih terbuka, disesuaikan dengan daerahnya.

Materi ini juga dapat dibaca dan diunduh >>>>>> di sini


TUGAS :

  • Membuat gambar rumah adat.
  • Kamu boleh menggambar rumah adat dari daerah asalmu atau rumah adat yang paling kamu sukai, deskripsikan pula keunikannya !
  • Buatlah pada buku gambarmu dan jangan lupa diwarnai agar gambarmu lebih menarik!
  • Batas waktu pengiriman gambar : Senin, 2 Agustus 2021


Jika sudah selesai kirim gambarmu >>>>>>>
ke sini






Selasa, 27 Juli 2021

Materi 28 Juli 2021 (PECAHAN SENILAI)



Anak-anak tentu masih ingat dengan pembelajaran tentang menyederhanakan pecahan ya? Salah satu cara menyederhanakan pecahan adalah membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan prima (2, 3, 5, ...), sehingga tidak dapat dibagi lagi oleh bilangan prima yang lain.

Cermati Gambar di atas
Pada langkah keempat, daerah yang diarsir adalah 1 bagian dari 2 bagian yang sama besar. Bentuk pecahannya ditulis 12
Pada langkah keenam daerah yang diarsir adalah 2 bagian dari 4 bagian yang sama. Bentuk pecahannya ditulis 24 .Dapatkah kalian menyederhanakan pecahan  24  ? Bagaimana dengan 12 ? 
Langkah-langkah menyederhanakan pecahan Untuk menyederhakan pecahan, kalian juga dapat melakukan langkah-langkah berikut! Pecahan yang akan disederhakan adalah 24.
Langkah 1
Bagilah pembilang dan penyebut dengan bilangan 2 sehingga hasil baginya adalah bilangan asli. Ulangi, jika memungkinkan.
Langkah 2
Jika langkah 1 tidak memungkinkan, bagilah pembilang dan penyebut dengan bilangan 3.
Langkah 3
Jika langkah 1 dan 2 tidak memungkinkan, bagilah pembilang dan penyebut dengan bilangan 5.
Langkah 4
Untuk pecahan 24 bagilah dengan 2.
Jadi, pecahan 2 mempunyai bentuk paling sederhana yaitu 12. Atau disebut pecahan 2 dan pecahan 12 adalah Pecahan Senilai.

Bagi Ananda yang ingin melihat kembali penjelasan tentang pecahan senilai dengan model gambar dapat melihatnya melalui video berikut ini!

Selain dengan cara tersebut, kita dapat menentukan pecahan senilai dengan cara mengalikannya, membaginya, atau mengalikannya secara silang. Sekarang, mari kita simak penjelasannya pada video berikut ini!
Tugas
Petunjuk:
1. Unduh soal dulu
2. Cetak soal
3. Dikerjakan di hasil cetak
4. Dikumpulkan hari Kamis, 29 Juli 2021
 (di sekolah jam 08.30 s.d 11.00)

TEMPAT UNDUH SOAL >>>>> di sini











MATERI 27 JULI 2021

 

Sudahkah Ananda makan hari ini? Apa menu makanmu hari ini? Nah, salah satu makanan tradisional yang mudah kita temui sebagai menu sarapan pada pagi hari adalah nasi uduk. Nasi uduk biasanya disajikan dengan irisan bawang goreng, telur dadar, atau orek tempe. Nasi uduk merupakan makanan tradisional betawi. salah satu contohnya perhatikan cerita berikut :

Dodol Betawi Mak Salmah
Sebentar lagi kota Jakarta akan berulang tahun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Mak Salmah menerima banyak pesanan. Mak Salmah adalah pembuat dodol tradisional betawi di kampungnya. Biasanya, ketika menyambut ulang tahun kota Jakarta banyak pertokoan yang mengadakan Festival Betawi. Makanan betawi menjadi jajanan di festival. Kerak telor, bir pletok, dan dodol betawi menjadi primadona makanan dalam menyambut dirgahayu Jakarta.
Sudah sejak seminggu yang lalu Mak Salmah bekerja keras. Ia dan beberapa ibu-ibu tetangganya membuat adonan dodol. Ketan, gula merah, gula pasir, dan santan dicampur menjadi satu. Membuat dodol betawi membutuhkan kerja sama. Tidak hanya perempuan. Laki-laki pun terlibat dalam pembuatannya. Biasanya, Mak Salmah dan ibu-ibu menyiapkan bahan, memarut kelapa, dan menumbuk beras ketan. Adonan dituang kawa, lalu diaduk hingga kental. Proses mengaduk ini dilakukan terus menerus selama 8-12 jam. Pembuatannya memang berat dan lama. Oleh karena itu, pembuatan dodol betawi membutuhkan kerja sama. 
Untuk memenuhi pesanannya, Mak Salmah selalu melibatkan tetangga- tetangganya. Mak Salmah ingin rejeki yang diperolehnya dari dodol betawi tidak dirasakannya sendiri. Mak Salmah juga ingin dodol betawi selalu dikenal. Ia ingin warga di sekitarnya juga ikut melestarikan makanan tradisional milik kampung sendiri. Dodol Betawi Mak Salma ikut melestarikan budaya, memupuk kerja sama, serta menjalin keakraban antar warga.
Sumber : Indahnya Kebersamaan : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi
Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 201 7

Tahukah Ananda bahwa banyak sekali makanan khas daerah di negeri kita ini? Berikut adalah beberapa contohnya. Ayo, kita kenali beberapa di antaranya! Simak video berikut ini:
Tentu masih banyak lagi makanan tradisional Indonesia yang pastinya enak rasanya dan menarik untuk kita ketahui. 

TUGAS :
Sekarang ayo ceritakan pengalamanmu dalam bentuk video tentang makanan tradisional. Sampaikan asal daerahnya, bagaimana membuatnya, dan kapan biasanya masyarakat setempat mencicipinya.
Contoh video :

Tempat untuk Unggah videomu klik >>> di sini



Jumat, 23 Juli 2021

GAGASAN POKOK DAN GAGASAN PENDUKUNG

Suatu paragraf memiliki gagasan pokok dan gagasan pendukung. Kedua jenis gagasan tersebut memiliki fungsi yang berbedam meski sama sama memiliki fungsi utama dalam sebuah paragraf yaitu untuk memperjelas isi dari sebuah teks.

 A.      Gagasan Pokok

Gagasan pokok didefinisikan sebagai sebuah inti atau ide utama dari suatu paragraf.

Gagasan pokok dapat dikembangkan menjadi suatu paragraf yang utuh. Gagasan pokok biasanya terdapat pada atau akhir paragraf. Gagasan pokok memuat topik utama pembahasan pada sebuah teks. Gagasan pokok umumnya tidak membutuhkan kalimat penghubung, sebab keberadaannya merupakan inti dari sebuah teks.

 B.      Gagasan Pendukung

Gagasan pendukung merupakan kalimat yang bersifat lebih khusus.

Kalimat gagasan pendukung disusun dengan penghubung kalimat. Gagasan pendukung berisi informasi, uraian, dan contoh yang menjelaskan gagasan pokok.

Fungsi gagasan pendukung yaitu mendukung dan memperkuat gagasan pokok. Gagasan pendukung dapat dibuat dalam beberapa kalimat. Sebab untuk menerangkan gagasan pokok, umumnya membutuhkan beberapa kalimat pendukung.

 Cara Menemukan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung

Pada suatu paragraf, bisa jadi kita kesulitan untuk membedakan gagasan pokok dan gagasan pendukung. Maka kita mesti membutuhkan pengetahuan khusus untuk dapat menemukan dan menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung.

1)      Baca Teks dengan Cermat

Langkah pertama untuk dapat menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung adalah membaca teks dengan cermat dan teliti.

Tips cepat:

Perhatikan awal dan akhir paragraf, biasanya gagasan pokok selalu ada di antara keduanya. Apabila sudah menemukan dan menentukan gagasan pokok, misalnya di kalimat yang ada di awal pragraf maka sisanya pasti adalah gagasan pendukung.

2)      Temukan Garis Besar

Langkah kedua adalah menemukan garis besar teks pada paragraf. Membaca cermat mungkin akan membantu menemukan garis besar sebuah teks tersebut.

Saat menemukan garis besar, secara tidak langsung kita juga menemukan inti gagasan pragraf. garis besar tersebut merupakan gagasan pokok, yakni inti atau topik utama sebuah teks.

3)      Mengambil Kesimpulan

Seringkali  gagasan pokok tidak diungkapkan secara eksplisit, sehingga membutuhkan kecermatan dalam menemukannya.

Gagasan pokok dapat kita tentukan dengan cara menarik kesimpulan, sisanya adalah gagasan pendukung.

 Untuk menambah wawasanmu tentang Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung, simak video berikut:

 


Kamis, 22 Juli 2021

MATERI 23 jULI 2021

 

Yuk, Kenali Bagian-bagian Telinga 

dan Fungsinya agar Tetap Sehat!

March 6, 2021 Putri Prima Soraya dr. Pitoyo Marbun
https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/info-sehat/bagian-bagian-telinga-dan-fungsinya/

Telinga, salah satu indra vital yang apabila ada gangguan tentu saja membuat tidak nyaman. Nah, bagi kamu yang penasaran apa saja sih bagianbagian telinga dan fungsinya, yuk simak ulasan berikut ini! Serba-serbi telinga

Seperti yang kita ketahui, telinga adalah indera yang membuat kita bisa mendengar dan mendukung kita untuk berkomunikasi. Namun, telinga bukan hanya sebagai organ pendengaran. Telinga juga memungkinkan manusia untuk berjalan, dan menjaga keseimbangan tubuh.

Ukuran telinga tiap orang berbeda-beda. Menurut sebuah studi dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery, biasanya telinga pria lebih besar daripada telinga wanita. Dari penelitian juga diketahui bahwa ukuran telinga semakin membesar seiring bertambahnya usia.

A.      Bagian-bagian telinga dan fungsinya

Telinga kita ternyata tersusun dari tiga bagian yang saling bekerja sama sehingga proses mendengar tercipta. Tiga bagian ini dikenal sebagai telinga bagian dalam, telinga bagian tengah, dan telinga bagian luar. Nah, untuk telinga bagian luar, pasti kita sudah tidak asing lagi, karena kita dapat melihatnya dengan jelas sehari-hari. Sementara, untuk telinga bagian tengah dan dalam terletak di dalam lubang telinga.

Berikut ini penjelasan mengenai bagian-bagian telinga dan fungsinya berdasarkan letaknya.

1. Telinga bagian luar

Anatomi telinga bagian luar. Sumber foto Lakeen the Hearing

Bagian luar dari telinga punya fungsi sebagai corong mirip megafon untuk mengalirkan getaran udara ke gendang telinga. Selain itu, juga mempunyai fungsi sebagai lokalisasi suara Semua isyarat diintegrasikan oleh otak untuk menentukan lokasi sumber suara.

Telinga luar terdiri dari dua bagian yaitu:

a.       Pinna

Pinna adalah satu-satunya bagian telinga yang terlihat, atau yang sering kita sebut juga dengan daun telinga. Daun telinga adalah bagian pertama dari telinga yang bereaksi dengan suara. Fungsi pinna adalah bertindak sebagai semacam corong yang membantu mengarahkan suara lebih jauh ke telinga. Tanpa corong ini, gelombang suara akan masuk ke kanal pendengaran dan membuat kita lebih sulit untuk mendengar dan memahami suara.

Pinna akan mengatasi masalah perbedaan tekanan udara antara bagian dalam dan luar dari telinga. Agar gelombang suara masuk ke telinga dengan lebih baik, dan membuat transisi menjadi lebih lancar dan tidak brutal.

b.       Saluran telinga

Saluran telinga kira-kira panjangnya 3 cm pada orang dewasa dan sedikit berbentuk S. Fungsi saluran telinga adalah untuk mentransmisikan suara dari pinna ke gendang telinga.


2. Telinga bagian tengah

Anatomi telinga bagian tengah. Sumber foto Lakeen the Hearing

Bagian telinga ini dipisahkan dari saluran telinga luar oleh gendang telinga. Fungsi telinga tengah adalah untuk mentransfer getaran gendang telinga ke cairan telinga bagian dalam. Pemindahan getaran suara ini melalui rantai tulang-tulang kecil yang dapat bergerak, yang disebut ossicles.

Bagian telinga tengah terdiri dari:

a.       Gendang telinga

Gendang telinga atau membran timpani, adalah membran di ujung saluran pendengaran dan menandai awal telinga tengah yang berbentuk kerucut pipih. Bagian gendang telinga sangat sensitif terhadap tekanan dari gelombang suara membuat gendang telinga bergetar. Untuk melindungi gendang telinga, saluran pendengaran sedikit melengkung sehingga serangga tidak mudah masuk.

Seluruh membran timpani terdiri dari tiga lapisan. Lapisan terluar kulit kontinu dengan lapisan luar. Lapisan dalam selaput lendir kontinu dengan lapisan rongga timpani telinga tengah.

Di antara lapisan-lapisan ini adalah lapisan jaringan |brosa yang terdiri dari serat melingkar dan radial yang memberikan membran kekakuan dan ketegangan. Membran disuplai oleh pembuluh darah dan serabut saraf sensorik yang membuatnya sangat sensitif terhadap rasa sakit.

b.       Ossicles

Ossicles adalah tulang-tulang yang menyusun telinga tengah yang menghubungkan membran timpani dengan telinga bagian dalam, ada tiga tulang yaitu malleus (palu), incus (landasan), dan stapes (sanggurdi).

Gelombang suara yang masuk akan menyebabkan getaran pada gendang telinga. Selanjutnya dari getaran akan dilanjutkan ke ossicles yang akan memperkuat suara tersebut, dan mentransmisikan suara dari membran timpani ke telinga bagian dalam.

c.       Tuba eustachius

Tuba eustachius punya fungsi untuk membantu ventilasi telinga tengah dan menjaga tekanan udara yang sama di kedua sisi membran timpani. Tuba akan tertutup saat istirahat dan terbuka saat kita menelan sehingga telinga kita tidak mengalami tekanan yang berlebihan. Bagian telinga ini dilapisi dengan lendir, seperti bagian dalam hidung dan tenggorokan.

 

2.       Telinga bagian dalam

Anatomi telinga bagian dalam. Sumber foto Lakeen the Hearing

 

Telinga bagian dalam adalah bagian terakhir dari telinga, memungkinkan kita untuk menerjemahkan gelombang suara menjadi informasi yang dapat dikenali. Telinga bagian dalam terdiri dari:

a.       Koklea

Kamu tahu kan, kalau di dalam telinga kita ada bagian yang berbentuk seperti rumah siput? Nah, bagian tersebut disebut koklea. Koklea dilapisi dengan lebih dari 15.000 rambut kecil dan memiliki cairan (perilymph) yang bergerak di dalamnya.

Di koklea, gelombang suara diubah menjadi impuls listrik yang dikirim ke otak. Otak kemudian menerjemahkan impuls ke dalam suara yang kita ketahui dan pahami.

b.       Vestibular

Bagian penting lain dari telinga bagian dalam yang mengatur keseimbangan. Ini terdiri dari utricle dan saccule yaitu sel rambut yang menjaga keseimbangan posisi kepala terhadap gaya gravitasi. Mereka juga disebut reseptor gravitasi.

Gangguan pada vestibular atau infeksi pada telinga bagian dalam dapat menyebabkan vertigo.

c.       Semikular

Semikular adalah saluran setengah lingkaran yang terdiri dari tiga saluran berbeda yaitu, kanalis semisirkularis horizontal, kanalis semi sirkularis vertikal atas, dan kanalis semi sirkularis vertikal belakang. Di mana pada masing-masing kanalis terdapat ampula. Ampula punya fungsi mengatur keseimbangan dinamis, yang menentukan kesadaran posisi kepala saat terjadi gerakan memutar atau rotasi.

 

B.      Fungsi telinga bagian dalam

Telinga bagian dalam memiliki dua fungsi, yaitu membantu dalam pendengaran dan menjaga keseimbangan kamu. Komponen-komponen telinga bagian dalam saling menempel tapi bekerja secara terpisah untuk fungsi mereka masing-masing

Koklea misalnya, seperti yang sudah diterangkan di atas, membantu pendengaran kamu dan untuk menjalankan fungsi ini koklea bekerjasama dengan bagian dari telinga bagian luar dan tengah.

Berikut ini adalah fungsi telinga bagian dalam secara lengkap:

1.       Perjalanan suara

Ada beberapa langkah perjalanan suara yang terjadi dari telinga bagian luar ke telinga bagian dalam untuk suara dapat didengar oleh manusia. Yaitu:

-          Telinga bagian luar, bekerja seperti corong yang mengirim suara dari luar menuju saluran telinga

-          Gelombang suara akan bergerak melewati saluran telinga ke gendang telinga di telinga bagian tengah

-          Gelombang suara membuat gendang telinga bergetar dan menggerakkan 3 tulang kecil di telinga bagian tengah

-          Pergerakan dari telinga bagian tengah akan menghadirkan gelombang tekanan yang membuat cairan di dalam koklea bergerak.

-          Pergerakan cairan di dalam telinga bagian dalam membuat rambut halus di koklea menekuk dan bergerak. Ini mengubah gelombang suara menjadi sinyal elektrik

-          Sinyal elektrik ini dikirimkan ke otak melalui saraf pendengaran. Produk akhir ini lah yang disebut dengan suara yang kamu dengar

 

2.       Keseimbangan

Sebagaimana yang sudah disinggung di atas, komponen telinga bagian tengah yang bertanggung jawab terhadap keseimbangan adalah vestibular dan semikular.

3 saluran semikular merupakan tabung berbentuk lingkaran. Semikular terisi cairan dan dilapisi rambut halus seperti di koklea, tapi fungsi rambut ini bertanggung jawab terhadap keseimbangan, bukan suara. Rambut ini merupakan sensor yang menjaga keseimbangan.

Saluran semikular berada dalam posisi yang tegak lurus satu dengan yang lainnya. Kondisi ini memungkinkan merak untuk mengkur gerakan kamu, di mana pun posisi kamu saat itu.

Jadi, ketika kepala bergerak, maka cairan di dalam saluran semikular akan bergeser. Hal ini juga menggerakkan rambut halus di dalam saluran ini

 

3.       Tersambung dengan vestibular

Saluran semikular tersambung dengan ‘karung; di vestibular yang memiliki cairan dan rambut yang lebih banyak di dalamnya. Rambut yang disebut saccule dan utricle ini juga merasakan gerakan yang kamu buat. Sensor gerak dan keseimbangan ini mengirimkan pesan elektrikal melalui saraf ke otak. Selanjutnya, otak akan memberitahu tubuh untuk menjaga keseimbangan.

Jika kamu berada di rollercoaster atau kapal yang bergerak naik dan turun, cairan di dalam telinga bagian dalam mungkin akan berhenti bergerak sementara. Itu sebabnya kamu merasa pusing untuk sekejap bahkan ketika kamu sudah berhenti bergerak atau di tanah yang datar.

 

B.      Masalah yang bisa terjadi di telinga bagian dalam

Beberapa masalah atau kondisi yang bisa terjadi di telinga bagian dalam antara lain:

1.       Kehilangan pendengaran

Adanya masalah di telinga bagian dalam dapat memengaruhi pendengaran dan keseimbangan. Masalah di telinga bagian dalam yang dapat menyebabkan kehilangan pendengaran disebut sensorineural, karena biasanya kondisi ini terjadi di rambut atau saraf pendengaran di koklea.

Rambut sensorik dan saraf di telinga bagian dalam dapat rusak karena penuaan atau terlalu banyak berada disekitar suara yang keras dalam waktu yang lama.

Kehilangan pendengaran dapat terjadi saat telinga bagian dalam tidak lagi bisa mengirimkan sinyal melalui saraf ke otak sebagaimana fungsinya.

2.       Masalah keseimbangan

Kebanyakan masalah keseimbangan yang terjadi disebabkan oleh adanya masalah di telinga bagian dalam. Kamu mungkin mengalami vertigo, pusing, pening atau kaki tidak bisa menapak dengan mantap.

Masalah keseimbangan dapat terjadi dalam posisi apapun, bahkan saat kamu sedang duduk atau berbaring.

3.       Masalah lainnya

Kondisi kesehatan di dalam atau dekat dengan telinga bagian dalam dapat memengaruhi keseimbangan dan juga bisa menyebabkan kehilangan pendengaran. Beberapa kondisi itu antara lain:

a.       Acoustic neuroma:

Kondisi yang langka ini terjadi saat tumor jinak tumbuh di saraf vestibulocochlear yang tersambung ke telinga bagian dalam

b.       Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV):

Terjadi saat gumpalan kalsium di dalam telinga bagian dalam bergerak dari posisi normalnya dan mengapung di bagian telinga bagian dalam lainnya

c.       Cedera kepala:

Cedera kepala bisa berupa pukulan ke kepala atau telinga dan menyebabkan kerusakan di telinga bagian dalam

d.       Migrain:

Beberapa orang yang mengalami sakit kepala migrain juga mengalami pusing-pusing dan sensitivitas gerakan, kondisi ini disebut migrain vestibular

e.       Penyakit Meniere:

Kondisi yang langka ini dapat terjadi pada orang dewasa, biasanya di usia 20-40 tahun

f.        Sindrom Ramsay Hunt:

Kondisi ini disebabkan oleh virus yang menyerang satu atau lebih saraf tengkorak di dekat telinga bagian dalam

g.       Neuritis vestibular:

Kondisi ini mungkin disebabkan oleh virus, menyebabkan in}amasi di saraf yang menghasilkan informasi keseimbangan dari telinga bagian dalam ke otak

 Nah, setelah kamu mengetahui bagian-bagian telinga dan fungsinya, diharapkan kamu menjadi lebih memerhatikan kesehatan telinga.

 Untuk mengetahui lebih lanjut, kita simak video berikut ini yuk!

 

TUGAS

Setelah menyimak video tersebut, sekarang coba Ananda buat peta pikiran tentang indra pendengar yang memuat bagian-bagian, cara merawat, cara kerja, dan fungsinya seperti di bawah ini!


Kamu dapat membuatnya di buku gambar, dengan menambahkan gambar-gambar dan warna-warna agar peta pikiranmu menjadi lebih menarik. 






MATERI : Jumat, 3 September 2021

Kegiatan 1 Anak hebat, dalam teks wawancara  pastinya harus ada pertanyaan yang diajukan oleh  pewawancara atau penanya. Nah, bagaimana cara...